BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Petir adalah suatu fenomena alam, terjadinya
seringkali mengikuti peristiwahujan baik hujan air atau hujan es, peristiwa ini
dimulai dengan munculnya lidah api listrik
yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi dan kemudiandi ikuti
suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk hidup.
1.1 SEJARAH PERLINDUNGAN TERHADAP ANCAMAN BAHAYA SAMBARAN PETIR
Jauh sebelum daya listrik alam
dari sambaran
petir di kenal, telah tercatat adanya laporan mengenai
karakteristik perlindungan
petir sangat luar biasa yang bahannya terbuat dari Metalhuellen terhadap
gelombang radio dansambaran
petir. Begitu pula yang dikisahkan dalam sejarah perjalanan
Nabi Musa (Yahudi) pada tahun 1300 SM, pada saat itu telah ada penelitian yang
mampu dilakukan dengan menggunakan kondensator raksasa yang diberi muatan
listrik dari atmosfir, terkadang perangkat tersebut pada saat itu digunakan
penguasa untuk mengeksekusi orang yang dianggap bersalah, dengan cara
dialirkannya suatu muatan dari kondensator tersebut. Kemudian pada suatu hari,
Nabi Musa mendemonstrasikan mukjizatnya dimana dia menggunakan bungkus atau
pakaian yang bersepuh emas dan duduk di kursi yang terbuat dari struktur logam
kemudian kursi tersebut dialiri arus listrik dari kondensator raksasa tersebut,
akan tetapi sambaran listrik tersebut tidak menewaskannya.
Josephus Flavius (37-100 M)
menulis dalam sebuah buku yang menceritakan tentang sejarah orang Yahudi, bahwa
kuil atau istana Nabi Sulaiman mempunyai konstruksi unik dimana atap dan
tembok bagian luar dilapisi dengan emas kemudian dialirkan air hujan melalui
pipa metal kedalam Zisternen. Meskipun kuil tersebut didirikan di tempat yang
mudah tersambar petir namun
kuil tersebut tetap bertahan dari tahun 925 SM sampai dengan tahun 587 SM tanpa
mengalami kerusakan apapun yang disebabkan sambaran petir.
Ketika abad ke 17 mulai
berkembang anggapan bahwasannya sambaran petirmengandung muatan listrik
dan setengah abad kemudian seorang ilmuwan Fisika bernama Sepheh
Graf (1670-1735) mulai berhasil memilah benda apa saja yang berfungsi
sebagai penghantar arus listrik dan benda yang bukan sebagai penghantar arus
listrik, maka tidak lama kemudian seorang ilmuwan Fisika lainnya yang bernama
Heinrich Winkler (1703-1770) pada tahun 1753 melanjutkan penelitian dan
mengembangkan konsep atau rancangan instalasi
penangkal petir. Pada awal pengembangan instalasi
penangkal petir tercatat para ilmuwan yang sangat
berperan dalam bidang tersebut diantaranya Prokop Divisch (1696-1765) dan Benyamin
Franklin (1706-1790).
Benyamin Franklin adalah
seorang negarawan dan politikus serta penulis, pada tahun 1749 mengadakan
penelitian mengenai lompatan muatan listrik terhadap benda runcing. Dalam
penelitiannya Benyamin franklin menggunakan sebatang besi yang berujung runcing
dengan panjang 6 meter dan didekatkan pada suatu pipa bermuatan listrik yang
panjangnya 3 m kemudian digantungkan pada bentangan kawat yang telah di isolasi
dengan sutra. Pada saat yang bersamaan Praemonstratenser Ae Moench dari
Hohemia yang juga seorang peneliti Ilmu Pengetahuan Alam.Prokop Divisch juga
mengadakan penelitian terhadap muatan listrik pada benda yang berujung runcing.
Dari hasil penelitian ini di dapat temuan yang mengilhami untuk menciptakan
suatu mesin cuaca. saat itu Benyamin Franklin telah memahami secara jelas
adanya keterbatasan daya perlindungan dari tiang
penangkal petir.
Pada tahun 1760 untuk
pertama kalinya Benyamin Franklin berhasil merealisasikan
keinginannya dengan pemasangan tiang
penangkal petir pada rumah seorang pedagang Philadelpia
Barat. Pada suatu hari terjadisambaran petir pada
bagian ujung dari tiang
penangkal petir dan menyebabkan tiang tersebut meleleh,
hal ini merupakan suatu bukti yang meyakinkan Ae rekan kerja Benyamin Franklin
membuat kesimpulan bahwa disamping kegunaan yang sangat besar dari Metode ini
ternyata menimbulkan dampak negatif dari sambaran petiryang
harus dihindari. Masih pada tahun yang sama suatu Mercusuar Edystone di
Plyimouth yang dibangun oleh Smeaton dilengkapi dengan penangkal
petir Franklin dan ini merupakan yang pertama kalinya
di Eropa. Alat ini terdiri dari 216 ujung runcing yang dikemas pada papam kayu
dan dipasang pada tiang setinggi 14 meter (kemudian menjadi 40 meter) yang
terpancang dilapangan terbuka, ujung - ujung runcing tersebut melalui suatu
rantai dihubungkan kedalam tanah, ujung-ujung runcing runcing tersebut
dimasukan kedalam tanah untuk dapat secara diam-diam dapat menyerap muatan
listrik yang ada di awan. Ini percobaan pertama kali penangkal
petir di Eropa. Tidak lama kemudian Benyamin Franklin
juga melakukan penyelidikan mengenai penyerapan muatan listrik, dalam
percobaannya kali ini dia membuat model atau rancangan yang lain yaitu dengan
menggunakan rumah, gereja bahkan kapal yang semuanya diberi sebatang besi
berujung runcing pada puncaknya. Selain itu dia mencoba dengan memberikan suatu
hubungan yang menuju ke dalam tanah (grounding)
pada bangunan dengan kawat, sedangkan pada kapal yaitu dengan merenrangkan
kawat yang dihubungkan ke dalam air.
Hubungan tiang penangkapan
(Terminal
Petir) dengan bumi (grounding)
pada awal tahun 1755 Benyamin Franklintelah membicarakannya secara
gamblang bahwa tujuan tiang berujung runcing tidak hanya berfungsi sebagai
penyerap muatan listrik awan saja, akan tetapi dimaksudkan juga sebagai
penangkap petir (Terminal
Petir) dan melalui penghantar (kabel)
di teruskan menuju bumi (grounding)
yang mempunyai sifat lembab untuk menghilangkan dan mengurangi adanya
bahaya arus
petir. penerapan hal ini menyusul 2 tahun kemudian suatu
bangunan rumah yang memanjang diberi dua buah tiang yang berujung runcing
setinggi 1,8 m - 2,5 m dan dihubungkan dengan jaringan kawat menuju bumi. hal
ini dimaksudkan sebagai pengaman dari sambaran petir.
Pada jaman modern ini
banyak sekali sistem
proteksi petir yang tentunya tidak terlepas dari
serangkaian penelitian para ilmuwan tersebut. Yang umumnya kita ketahui ada
2 instalasi
penangkal petir yaitu kovensional dan
elektrostatis. Penangkal
Petir Flash Vectron merupakan salah satu merk anti
petir elektrostatis yang berbasis kerja ESE yang di desain
khusus untuk digunakan di daerah tropis. Penangkal
Petir Flash Vectron mampu memerikansolusi petir terbaik
di Indonesia.
1.2 FAKTA UNIK TENTANG SAMBARAN PETIR
1.Sambaran petir terjadi
karena pemampatan dan pemuaian udara sekitar awan petir.
Sambaran petir sendiri
lebih panas 5 kali dari panas permukaan matahari atau sekitar 15.000 - 20.000
Derajat Celcius. Saking panasnya, udara tersebut kemudian memuai menjadi sangat
banyak dalam waktu yang sangat singkat. Akhirnya terjadilah suara petir yang
sangat keras, hal ini terjadi karena tumbukan udara yang memuai secara cepat
tadi dengan udara sekitar.
2. Suara petir tidak
akan terjadi tanpa sambaran kilat terlebih dulu. Begitu pula sebaliknya bila
terlihat sambaran kilat pasti akan timbul petir.
Terkadang sambaran kilat tidak di ikuti suara, hal itu terjadi karena jarak
kita dengan sambaran petir tersebut
cukup jauh.
3. Sambaran kilat
berlangsung sangat cepat, kira-kira 0,2 detik. Sambaran petir ini
di ikuti oleh banyak sambaran lain dalam jalur yang sama. Sambaran yang terjadi
dapat menyalakan 100 juta bola lampu dalam sesaat. Namun hanya sambaran utama
yang mengenai target.
4. Diperkirakan 1800 kali
sambaran petir terjadi
dalam selang waktu yang sama di Bumi. Florida , Amerika Serikat merupakan salah
satu daerah yang paling banyak terjadi sambaran petir.
Disana petir terjadi
sebanyak 25 juta hingga 30 juta kali pertahun.
5. Seseorang yang terkena
sambaran petir sebenarnya
masih memungkinkan untuk bertahan hidup. 5 dari 30 orang dilaporkan masih hidup
setelah tersambar petir.
Salah satunya adalah seorang Pria bernama Roy Sullivan, dia masih
hidup walaupun sudah tersambar petir 7
kali dalam hidupnya hingga umur 71 tahun.
1.3 TEORI PENUNJANG TENTANG PETIR
Sumber tegangan lebih yang
sering menimbulkan gannguan dalam sistem tenaga listrik berasal dari dua sumber
utama yaitu tegangan lebih internal dan tegangan lebih eksternal. Sumber
tegangan lebih internal meliputi operasi on atau off switching dan
gangguan tidak simetris terutama pada sistem instalasi listrik yang nentralnya
tidak di hubungkan dengan grounding.
Sedangkan tegangan lebih eksternal berasal dari gangguan yang terjadi di
atmosfer. Penyebab utama tegangan lebih ekesternal adalah sambaran petir.
sambaran petir ini
dapat menimbulkan gangguan pada jaringan listrik seperti yang telah di jelaskan
dalam pembahasan induksi arus petir.
Petir terjadi
apabila muatan dibeberapa bagian atmosfer kuat medan listriknya mencapai nilai
yang cukup tinggi menyebabkan kegagalan listrik di udara sehingga timbul
peralihan muatan listrik yang besar. Peralihan muatan ini dapat terjadi didalam
awan, antara awan dan dari awan ke permukaan bumi. Sumber terjadinya petir adalah
awanCommulonimbus atau awan guruh yang berbentuk gumpalan
dengan ukuran vertikal lebih besar dari ukuran horizontal. Ukuran
vertikal dapat mencapai 14 Km dan ukuran horizontal dapat mencapai 1,5 Km
sampai 7,5 Km. Karena ukuran vertikalnya yang cukup besar maka terjadi
perbedaan temperatur antara bagian bawah dengan bagian atas. Temperatur bagian
bawah mencapai 5 derajat Celcius sedangkan bagian atas
mencapai -60 derajat Celcius. Loncatan diawali dengan berkumpulnya
uap air didalam awan. Karena perbedaan temperatur yang sangat besar antara awan
bagian bawah dengan bagian atas, butiran air bagian bawah yang temperaturnya
lebih hangat berusaha berpindah ke bagian atas sehingga mengalami pendinginan
dam membentuk kristal es. Kristal es yang lebih berat dari butiran air yang
naik saling mendesak sehingga timbul gesekan yang menimbilkan pemisahan muatan.
Butir air yang bergerak naik membawa mutan positip sedangkan kristal es membawa
muatan negatip sehingga terbentuknya awan yang mirip dipole listrik. Pada saat
tegangan antara ujung awan sudah cukup besar terjadilah pelepasan muatan
listrik.
1.4 ARUS PETIR
Oscilogram dari arus petir menunjukan
bahwa bagian muka gelombang dari arus petir dicapai
dalam waktu kurang lebih 10 lvs. Arus puncak petir mungkin
dicapai dalam waktu kurang lebih 10 JJS kemudian bagian gelombang arus
berikutnya mengalami penurunan dalam durasi beberapa mikrodetik.
Arus petir dapat
di ukur dengan menggunakan Magnetic Link yaitu batang
berbentuk silinder terbuat dari baja berlapis plastik yang mempunyai tingkat
kekerasan (coercive) yang cukup besar. Hal ini dimaksudkan agar
ketika Magnetic Link berada dalam medan magnet meskipun
beberapa saat kemudian medan magnetnya hilang, magnetic link tetap dapat
menyimpan sisa magnet yang proporsional dengan intensitas medan magnet di
tempat tersebut. Magnetic link biasanya dipasang pada menara telekomunikasi,
bangunan tinggi atau menara transmisi.Sambaran petir pada
suatu objek di bumi yang di ikuti oleh aliran arus petir yang
tinggi dalam waktu yang sangat singkat di sebut arus impuls petir.
Kerusakan yang dapat ditimbulkan ditentukan oleh parameter tertentu yaitu :
1. Arus Puncak Impuls Petir, yaitu
nilai maksimum dari arus impuls petir yang
dapat menyebabkan tegangan lebih pada tempat sambaran.
2. Kecuraman Arus Petir, yaitu laju kenaikan terhadap waktu yang dapat menyebabkan timbulnya tegangan induksi elektromagnetik pada benda logam di dekat instalasi penangkal petir.
3. Muatan Listrik Arus Petir, yaitu jumlah muatan arus petir yang dapat menyebabkan peleburan pada ujung objek sambaran.
4. Integral Kuadrat Arus Impuls, yaitu efek thermis yang timbul sebesar W - R jr dt yang menyebabkan panas yang berlebihan pada penghantar.
2. Kecuraman Arus Petir, yaitu laju kenaikan terhadap waktu yang dapat menyebabkan timbulnya tegangan induksi elektromagnetik pada benda logam di dekat instalasi penangkal petir.
3. Muatan Listrik Arus Petir, yaitu jumlah muatan arus petir yang dapat menyebabkan peleburan pada ujung objek sambaran.
4. Integral Kuadrat Arus Impuls, yaitu efek thermis yang timbul sebesar W - R jr dt yang menyebabkan panas yang berlebihan pada penghantar.
1.5
ENERGI LISTRIK
Energi listrik yang kita
gunakan sehari-hari pada dasarnya dihasilkan oleh proses yang bersumber dari
dua hal, yaitu dari sumber daya listrik tak terbaharukan dan dari sumber
listrik terbaharukan. Sehingga untuk mengantisipasi gangguan dari sumber energi
listrik sebaiknya diperlukan suatu alat atau perangkat UPS, alat ini berguna
untuk memperbaiki dan meminimalisir gangguan listrik yang terjadi, sehingga
listrik yang akan di supplyke beban misalnya ke komputer kualitasnya menjadi
lebih stabil dan handal dibandingkan jika langsung dari sumber listrik PLN,
selain itu UPS juga memberikan listrik cadangan jika sumber listrik utama mati.
Cara lain untuk
mengantisipasi gangguan listrik yaitu dengan pemasangan surge arrester sebagai
internal protection system proteksi petir. Adapun gangguan listrik yang sering
terjadi diantaranya :
1. Power Failure / Outages
Power
Failure atau Outages sumber listrik utama mati, kalau di
Indonesia boleh dikatakan mati lampu atau PLN mati. Penyebabnya mungkin
karena konsleting atau hubungan listrik singkat, sumber listrik
kelebihan beban, peralatan listrik ada yang rusak sehingga breaker atau MCB PLN
turun. Atau bisa juga disebabkan oleh adanya bencana alam. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan pada hardware komputer atau peralatan elektroniknya,
kehilangan data, system komputer menjadi crash.
2. Power SAG
Yaitu tegangan listrik
turun dalam waktu sesaat sampai dengan dibawah 80-85% dari tegangan normal,
jika di Indonesia tegangan normalnya 220 Volt. Penyebabnya adanya startup beban
yang cukup besar, biasanya disebabkan peralatan elektronik. Kita pasti pernah
mengalami pada saat kita menyalakan televisi atau monitor komputer terkadang
bohlam lampu di rumah kita redup sesaat kemudian normal kembali, itulah yang
dinamakan SAG alias tegangan turun sesaat. Atau bisa juga disebabkan oleh
adanya peralatan elektronik kita yang rusak, kapasitas listrik di rumah kita
yang lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan. Gangguan listrik seperti ini
dapat menyebabkan kerusakan pada system komputer yang berkemungkinan terjadi
crash.
3. Power Surge / Spike
Yaitu tegangan listrik naik
dalam waktu sesaat sampai dengan diatas 110 % dari tegangan normal. Jika di
Indonesia tegangan normalnya 220 Volt. Sedangkan Spike merupakan
kejadian dimana tegangan listrik naik begitu cepat dalam sesaat sehingga dapat
mencapai 5 KV-60KV. Penyebabnya biasanya pada saat kita mematikan beban yang
berat atau bisa juga jaringan listrik terkena induksi petir. Gangguan ini dapat
menyebabkan kerusakan pada hardware.
4. Under Voltage
Dikenal juga dengan istilah
Brown Out, terjadi saat tegangan listrik turun atau berkurang dalam waktu
beberapa lama bisa hitungan menit, sampai hitungan hari. Penyebabnya beban
listrik yang berlebihan sehingga pasokan listrik berkurang atau adanya beban pada
saat beban puncak misalnya malam hari. Hal ini dapat menyebabkan perlalatan
listrik atau elektronik menjadi rusak.
5. Over Voltage
Hal ini kebalikan dari
under voltage, kejadian ini dapat menyebabkan peralatan listrik atau elektronik
menjadi panas dan cepat rusak.
6. Electrical Line Noise / Common Mode
Disturbances
Gelombang listrik terganggu
sehingga bentuk gelombangnya tidak bersih tetapi seperti berambut. Hal ini
terjadi karena gangguan frekuensi radio, sambaran petir, netral grounding pada
instalasi listrik jelek, atau bisa disebabkan oleh peralatan listrik atau
elektronik yang menghasilkan frekuensi tinggi. Hal ini dapat menyebabkan error
pada hard disk dan kerusakan pada hard ware komputer.
7. Frequency Variation
Listrik mempunyai dua
istilah yaitu tegangan atau voltase dan frekuensi. Jadi frekuensi variation ini
adalah frekuensi listrik yang selalu berubah-ubah. Umumnya di Indonesia
frekuensi listriknya 50 Hz. Hal ini dapat menyebabkan hilang data, sistem
menjadi crash dan rusaknya peralatan.
8. Switching Transient
turunnya tegangan secara
tiba-tiba dalam waktu kisaran beberapa nano second atau nano detik. Waktu yang
terjadi lebih pendek daripada sebuah spike dan hanya terjadi beberapa nano
second. Gangguan ini menyebabkan kerusakan yang terlalu cepat atau premature
failure.
9. Harmonic Distortion
Gelombang listrik yang
terdistorsi sehingga gelombang listriknya kacau tidak sinusoidal lagi. Hal ini
dapat disebabkan karena switching power supply, motor listrik seperti pompa
air, mesin fax, mesin foto copy dan lain-lain. Gangguan ini menyebabkan
komunikasi data misalnya pada jaringan LAN menjadi error, peralatan listrik
atau elektronik cepat panas dan kerusakan pada hard ware komputer.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses
terjadinya petir
2. Untuk mengetahui
jenis-jenis petir yang terjadi di bumi
3. Untuk mengetahui pergerakan
petir dan aliran petir
4. Untuk mengetahui
pemasangan penangkal petir dan bagian utama penangkal petir
5.Untuk mengetahui jenis
instalasi penangkal petir (penyalur petir
konvensional).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Terjadinya Petir
Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron)
menuju ke muatan positif (proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga
api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui.
Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan
menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif, di bagian
tengah adalah listrik bermuatan positif, sementara di bagian dasar adalah
muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif, pada bagian inilah petir biasa berlontaran. Petirdapat terjadi antara awan dengan awan, dalam awan itu sendiri, antara
awan dan udara, antara awan dengan tanah (bumi) Terdapat 2 teori yang
mendasariprosesterjadinya petir :
1.ProsesIonisasi
petir merupakan peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik (Electrical Discharge) yang terjadi di atmosfer, hal ini disebabkan berkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan ion tersebut akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
1.ProsesIonisasi
petir merupakan peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik (Electrical Discharge) yang terjadi di atmosfer, hal ini disebabkan berkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan ion tersebut akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
2. Proses
Gesekan Antar Awan
Pada awalnya awan bergerak
mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan
satu dengan yang lainya, dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang
memenuhi permukaan awan. Proses ini bisa di simulasikan secara sederhana pada
sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan
mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di
sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan
terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan
lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.
2.2 Jenis-Jenis Petir Yang Terjadi Di Bumi
Petir ini
telah ada selama berabad-abad, di mulai dari sejarah Yunani kuno, Julius
Caesar, Columbus dan Magellan. Setelah ada teori penangkal petir Franklin
fenomena ini terlihat lebih jelas di tanah/darat, menyebabkan rasa takut
sebagai api biru terinspirasi cerita roh dan hantu.
Ball
Thunder adalah fenomena alam yang aneh, dengan laporan peninjauan kembali ke
Yunani kuno. Jenis yang paling umum adalah kilatan petir coret
tapipetir ini
menyebabkan ancaman terbesar terhadap kehidupan dan properti. Petirdapat di picu oleh berbagai peristiwa
mulai dari ledakan termonuklir untuk meluncurkan roket seperti Challenger atau
Apollo 12.
Di Amerika Serikat rata-rata 58 orang
meninggal dunia setiap tahunnya oleh petir dan sekitar 250 orang bertahan hidup setiap tahunnya setelah di sambar petirnamun sebagian besar mereka hidup dengan bekas luka permanen.
Ketika terjadi di awan terkadang kita dapat
melihat garis di udara di sekitar badai. Itu di sebut petir awan ke udara atau di sebut Anvil
Crawler. Petir juga dapat melakukan perjalanan dari
awan ke awan. Ketika petir terlihat tertanam di awan dan
sepertinya pada luminositas selama bagian petir, di sebut lembar pencahayaan atau intra awan petir. Banyak orang telah melihat petir yang panas tapi tidak mengatakan
mendengar guntur. Namun guntur di kejauhan itu terlalu jauh untuk di dengar.
Setiap kali terjadi petir maka selalu ada guntur.
Air
adalah konduktor yang sangat baik, sehingga orang memilih untuk tinggal jauh
dari laut, danau dan kolam khususnya selama ada badai petir. Dalam badai para pelaut beresiko
terkena sambaran petir awan ke
laut, selain angin kencang, tinggi, gelombang berombak dan hujan deras. Pelaut
di anjurkan untuk mancari pelabuhan yang aman sampai badai berlalu dan
memastikan kru mengenakan jaket.
ini
terdiri dari 3-4 stroke individu tetapi mungkin memiliki lebih. Di pisahkan
oleh 40-50 milidetik, menyebabkan efek "Strobe Light". Yang pertama
adalah yang terkuat. Setiap stroke berturut-turut biasanya kembali menggunakan
saluran debit diambil oleh stroke sebelumnya. Berkepanjangan oleh gemuruh
guntur yang menyerang kembali.
Petir melalui udara memancarkan cahaya
putih, tetapi dapat muncul sebagai warna yang berbeda tergantung pada kondisi
cuaca. Karena kelembaban, kabut, debu dan semacamnya, petir jauh dapat muncul merah atau oranye
dalam cara yang tidak sama saat matahari terbenam.
Walaupun jarang terlihat dengan mata
telanjang, petir sangat istimewa, jarang terlihat
seperti flash sprite merah, biru dan elf jet. Sprite lebar, berkedip lemah
dalam badai. Sprite petir muncul seperti ubur-ubur raksasa
dengan cahaya merah darah-biru panjang tergantung pada tentakel. Jet Blue
sempit dan di tembak dari atas badai. Jet Blue lebih terang dari sprite dan
pertama kali di rekam dari pesawat.
Biasanya selama badai, 80 % petir terlihat di awan dan 20 % di darat.
Bangunan, menara dan titik tertinggi lainnya sering di sambar petir, karena listrik menemukan jalan dan perlawanan terendah. Petir turun dari langit ke bawah, tetapi
bagian yang Anda lihat berasal dari bawah ke atas. Bisa menyerang tempat yang
sama lebih dari sekali.
merupakan kekuatan alam yang
mengesankan. Indah, sekaligus berbahaya. Lampu kilat biru-putih cemerlang petir disebabkan oleh panas yang ekstrim. Petirlebih panas dari permukaan matahari. Petir ganda memiliki ancaman yang berganda
pula.
Ini
adalah tipe dasar awan petir yang
muncul untuk membubarkan menjadi string pendek, lampu, yang berlangsung lebih
lama dari biasa. Petir terlihat
agak seperti pita. Hal ini terjadi dalam angin badai dengan trafik tinggi dan
stroke yang lalu. Angin bertiup kembali dalam satu baris ke setiap stroke, juga
ke salah atu sisi belakang stroke sebelumnya, menunjukan efek dari pita. Pita
staccato memiliki durasi stroke pendek, muncul sebagai petir tunggal
sangat cerah dan sering memiliki dampak yang cukup besar.
Rocket
kilat biasanya horizontal dan di dasar awan. saluran Luminous muncul melalui
udara dengan kecepatan visual tinggi, sering terputus-putus. Gerakan ini
menyerupai gerakan roket. Ini adalah salah satu tipe yang paling langka.
dipicu vulkanik bukanlah sesuatu yang
sering kita lihat. Setidaknya sebelum neraka meledak di Islandia. Ada tiga
jenis pencahayaan vulkanik. Petir dapat di picu oleh letusan gunung
berapi yang sangat besar, yang mengeluarkan gas dan material ke atmosfer. Jenis
perantara dari ventilasi gunung berapi, kadang-kadang memiliki panjang 1,8 km.
Lalu ada percikan petir jenis jauh lebih pendek dan hanya
berlangsung beberapa milidetik.
api, es dan abu bersatu disini,
vulkanik memicu petir terdengar sesuatu seperti tembakan
senapan, sementara listrik yang diproduksi menghasilkan gemuruh panjang.
2.3 Pergerakan Petir dan aliran Petir
Sambaran petir terjadi ketika arus air naik
dengan membawa tetesan air super dingin dan kristal es bersama-sama, dan
kumpulan awan menjadi bermuatan listrik dan menghasilkan petir. Menurut
National Oceanic dan Atmospheric meskipun ada beberapa teori yang terjadi
seperti seperti diatas akan tetapi tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti
bagaimana interaksi antara kristal es menciptakan serangan petir. Tapi kita
mengetahui bahwa peristiwa ini membentuk saluran listrik partikel yang disebut
pembuka jalur petir, yang berjalan zigzag melalui udara disepanjang jalur
tersebut. Jalur petir biasanya berjarak kurang lebih 50 meter.
Pembuka jalur petir sendiri sebenarnya tidak
terlihat karena tunasnya sangat panjang dan lebih cepat menghilang. Sebagian
petir yang terjadi dapat mendekati sebuah saluran yang berlawanan muatan
listriknya, yang dapat mengenai pohon, tiang, bangunan atau kapal laut. Banyak
intalasi penangkal petir disebuah rumah atau bangunan yang bekerja untuk
mengantarkan sambaran petir ke dalam tanah. Petir hanya mengikuti jalur yang
paling mudah didapat bukannya meninggalkan jalur sambaran sepenuhnya.
2.4 Pemasangan Penangkal Petir Dan Bagian Utama
Penangkal Petir
Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam,
salah satunya adalah bahaya sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi
bangunan dan lingkungan dari sambaran petir. Metode yang paling sederhana tapi
sangat efektif adalah metode Sangkar Faraday.
Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan melingkupinya memakai
konduktor yang dihubungkan dengan pembumian.
Pemasangan penangkal petir untuk rumah adalah memberikan saluran
elektris dari atas bangunan ke tanah dengan tujuan bila ada sambaran petir yang mengenai
atas bangunan maka arus
petir bisa mengalir
ke ground dengan baik. Standart kabel yg di gunakan adalah minimal 50 mm”
(SNI), untuk memilih kabel di bawah 50 mm” tidak di sarankan walau
kenyataan di lapangan banyak di gunakan.
Langkah pertama yang harus di lakukan
adalah memilih jalur penurunan kabel, ada 2 hal penting dalam pemilihan jalur
kabel ini.
Pertama jalur terpendek dengan pertimbangan
lebih hemat dan Tahanan kabel kecil, Kedua Sesedikit mungkin
belokan/tekukan agar tidak terjadi loncatan keluar jalur kabel (Site
Flasing) Pekerjaan pemasangan dimulai dari bawah / ground.
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan
sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda
yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
1.Batang
penangkal petir
berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat
runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada
ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik
menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang
pada bagian puncak suatu bangunan.
2.Kabel
konduktor
terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan
kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan
aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor
tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.
3.Tempat
pembumian (grounding)
berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor
ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian
terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang
sekitar 1,8 – 3 m .
2.5 Jenis Instalasi penangkal petir
(penyalur petir konvensional)
Jenis instalasi
penangkal petir yang lebih cocok untuk rumah tinggal adalah
jenis instalasi penangkal petir konvensional, yakni rangkaian jalur instalasi penyalur petir yang bersifat pasif
menerima sambaran petir.
Ada 2 System yang di gunakan :
1.
Faraday Cage/Sangkar Faraday
Penangkal Petir Sangkar Faraday
adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas bangunan menuju tanah/grounding dengan beberapa jalur penurunan kabel, sehingga menghasilkan jalur konduktor berbentuk
sangkar yang melindungi bangunan dari sambaran petir.
Pemanfaatan struktur
logam sebuah bangunan bisa dimanfaatkan, misalnya :
- Rangka baja (H-Beam/I-WF)
- Pertulangan Beton
- Frame Alumunium
Pemanfaatan struktur logam tersebut
bisa dilakukan dengan catatan harus mengarah ke bawah/tanah di hubungkan dengan
unit grounding
system.
2.
Franklin Rod/Jalur
Instalasi Tunggal
Penangkal Petir Franklin Rod adalah
rangkaian jalur elektris dari atas bangunan menuju sisi bawah/tanah dengan
jalur kabel tunggal, dengan
cara memasang alat berupa batang tembaga dengan daerah perlindungan berupa
kerucut imajiner dengan sudut puncak 112 derajat. Agar daerah perlindungan luar
maka Franklin Rod di pasang pada bangunan teratas (tinggi 1 - 3 Meter). Makin
jauh dari Franklin Rod maka perlindungan akan semakin lemah pada areal
tersebut.
Dari kedua system instalasi penangkal petir konvensional tersebut tentunya sangat di
pertimbangkan mengenai standart keamanan, kualitas instalasi, biaya dan
estetika menjadi titik tolak utama bagi kita untuk memilih, memakai system
pengamanan sambaran petir manakah yang sesuai untuk bangunan kita.
Berikut material yang di perlukan untuk instalasi
penangkal petir konvensional :
-
Ujung Penerima Sambaran / Splitzer
- Dudukan / Pipa penyangga
- Kabel Penghantar
- Grounding System
-
Assesories dan material bantu
Pada
perencanaan sistem terminasi udara (Splitzer) pada instalasi penangkal petir konvensional ada 3 metode yang digunakan untuk menentukan
penempatan terminasi udara sekaligus untuk mengetahui daerah proteksi. Metoda
tersebut adalah :
1.
Metoda
Jala (Mesh Size Metode)
Metoda ini digunakan untuk keperluan perlindungan permukaan
yang datar karena bisa melindungi sebuah permukaan bangunan. Daerah yang akan
diproteksi adalah keseluruhan daerah yang ada didalam jala tersebut. Permukaan
disamping pada struktur yang tingginya lebih dari radius bola bergulir, yang
sesuai dengan tingkat proteksi yang dipilih harus dilengkapi sistem terminasi
udara. Pada umumnya digunakan ketentuan bahwa ukuran jala (Mesh) adalah 5
sampai 20 meter. Penghantar terminasi udara harus dipasang khususnya pada tepi
atap, garis bubungan atap atau pada menara di atap. Penghantar terminasi udara
instalasi penangkal petir konvensional harus menggunakan
lintasan sependek mungkin dan langsung menuju ke grounding sistem supaya induktansinya dapat sekecil mungkin. Tinggi
setiap splitzer yang digunakan antara 2-3
meter.
Atap bangunan dengan lembaran logam yang dilapisi pelindung
atau atap bangunan berupa lembaran logam dengan lapisan tipis isolasi untuk
isolasi thermal harus diberi terminasi udara seperti jika atap tidak terbuat
dari logam. Atap bangunan yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar harus
dilindungi dari pengaruh bahaya pemanasan yang disebabkan arus petir yang mengalir melalui penghantar terminasi udara.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan
tersebut diantaranya :
- Mengurangi temperatur konduktor dengan cara memperbesar
luas penampang konduktor- Menambah jarak antara konduktor dengan konduktor lainnya yang dilindungi
- Menyelipkan lapisan pelindung panas antara konduktor dengan material atap yang mudah terbakar
2.
Metoda Sudut Proteksi (Protective
Angle Metode)
Metode sudut proteksi tidak dugunakan
untuk perlindungan struktur yang lebih tinggi dari radius bola bergulir, karena
secara geometris akan ada bagian dari struktur yang tidak terlindungi terhadap
ancaman bahaya sambaran petir.
3. Metoda Bola
Bergulir (Rolling Sphere
Metode)
Metoda bola bergulir sangat baik
digunakan pada bangunan yang bentuknya rumit. Dengan metoda ini seolah-olah ada
suatu bola dengan radius (R) yang bergulir diatas tanah,
sekeliling struktur dan diatas struktur kesegala arah hingga bertemu dengan
tanah atau struktur bangunan yang berhubungan dengan permukaan bumi yang mampu
bekerja sebagai penghantar. Titik sentuh bola bergulir pada struktur adalah
titik yang dapat di sambar petir dan pada titik tersebut harus
diproteksi oleh konduktor terminasi udara.
Radius proteksi
instalasi penangkal petir konvensional berbeda dengan radius proteksi
penangkal petir elektrostatis, hal ini di sebabkan
karena instalasi penangkal petir konvensional bersifat pasif. Secara
teori radius penangkal petir konvensional antara 2 Meter sampai 4 Meter atau 45 derajat dengan
ketinggian splitzer 1 Meter. Maka dari itu jika luas struktur bangunan atau
areal yang akan di lindungi sangat luas lebih praktis dan ekonomis dipasang penangkal petir elektrostatis. Terminal petir elektrostatis dengan merk Flash Vectron memiliki radius proteksi
157 Meter.
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.
Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron)
menuju ke muatan positif (proton).Terdapat 2 teori yang mendasari
proses terjadinya petir yaitu : proses ionisasi dan proses gesekan antar awan.
2. Jenis-jenis petir yang
terjadi dibumi yaitu :Petir St. Elmo's Fire, Petir Boom,Petir Deadly,Petir Cloud Flashes,Petir Cloud-To-Sea Lightning,Petir Re-strike,Petir Mind-Blowing Beauty, Petir Upper
Atmospheric Ligthning, Petir Scary Powerfull Strike To Tower, Buildings , Petir Double Ligthning, Petir Mulitple Strike & Long Exposure Photos, Petir Rocket Lightning, Petir Volcanic Triggered Lightning,. Petir Sensational Volcanic-Lightning.
3. Sambaran petir terjadi ketika
arus air naik dengan membawa tetesan air super dingin dan kristal es
bersama-sama, dan kumpulan awan menjadi bermuatan listrik dan menghasilkan
petir. Menurut National Oceanic dan Atmospheric meskipun ada beberapa teori
yang terjadi seperti seperti diatas akan tetapi tidak ada yang bisa mengatakan
dengan pasti bagaimana interaksi antara kristal es menciptakan serangan petir.
4. Pemasangan penangkal petir untuk rumah adalah memberikan saluran
elektris dari atas bangunan ke tanah dengan tujuan bila ada sambaran petir yang mengenai
atas bangunan maka arus
petir bisa mengalir
ke ground dengan baik.Bagian utama dari penangkal petir adalah batang penangkal
petir,kabel konduktor,dan tempat pembumian (grounding).
5. Jenis instalasi penangkal petir (penyalur petir konvensional) yaitu
terdiri dari : Faraday
Cage/Sangkar Faraday dan Franklin Rod/Jalur Instalasi Tunggal .
B. SARAN
Setidaknya
dengan adanya penangkal petir ini, resiko akan sambaran petir bisa
diminimalisir, Untuk instalasi pemasangannya, bisa dilakukan sendiri asal
sesuai prosedur atau biar tidak repot serahkan kepada ahlinya.
DAFTAR
PUSTAKA
PROF.DR.IR.H.
Djuheri. Definisi Penangkal Petir.from
http://deltanarendra.com/definisi penangkal-petir.
FajriantoHandaru. IndonesiaTempatSegudangPetir???.Fromhttp://www.bloggaul.com/kargo23/readblog/108514/indonesia-tempat-segudang-petir
P.T.AmanBarkahSejahtera,SistemProteksiPetirTerpadu.from
DAFTAR
ISI
KataPengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang
1.3 TEORI PENUNJANG TENTANG PETIR
1.5 ENERGI LISTRIK
B. Tujuan
Bab II Pembahasan……………………………………………………………
2.1 Proses Terjadinya Petir
2.2 Jenis-Jenis
Petir Yang Terjadi Di Bumi
2.3 Pergerakan Petir dan aliran Petir
2.4 Pemasangan Penangkal Petir Dan Bagian Utama
Penangkal Petir
2.5 Jenis Instalasi penangkal petir (penyalur
petir konvensional)
Bab III Penutup………………………………………………………………...
A.Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar